Bagaimana jadinya, jika suatu kejadian tak sengaja memberi pengalaman berharga dan mengubah hidupmu selamanya?
Kejadian ajaib yang tiba-tiba terjadi, tak hanya berpengaruh dalam hidup sendiri, namun juga kehidupan orang lain.
Kisah keajaiban ini terjadi dalam novel impor best seller karya Keigo Higashino. Mengapa dan bagaimana keajaiban yang dimaksud? Yuk, simak ulasannya. Check this out edukers.
Novel International Best Seller
Keigo Higashino merupakan penulis novel dari Jepang yang terkenal karyanya bergenre misteri. Tak hanya terkenal di negeri asalnya, penjualan buku-bukunya tercatat mencapai ratusan juta eksemplar di seluruh dunia. Beberapa bukunya bahkan telah diadaptasi dalam film.
Salah satu karya Keigo yang termasuk international best seller dan telah rilis filmnya ialah Keajaiban Toko Kelontong Namiya. Berbeda dengan genre novel yang biasa ia tulis, buku ini bergenre fantasi.
Memang seberapa menarik sih novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya? Apa alasan novel impor best seller yang satu ini wajib dibaca? Baca sampai habis ya, biar makin penasaran buat baca bukunya.
Alur Cerita Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya
Hanya dalam semalam. Dan saat fajar menjelang, hidup ketiga sahabat itu tidak akan pernah sama lagi
Kisah dalam buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya bermula dari tiga pemuda berandal bernama Kohei, Shota, dan Atsuya. Bisa dikatakan mereka ini penjahat kelas teri yang nyaris gagal dalam melancarkan aksi perampokan.
Berupaya sembunyi dari intaian pihak berwajib. Kohei, Shota, dan Atsuya menemukan toko kelontong tua yang telah lama ditinggalkan. Bernama toko kelontong Namiya.
Selang tak berapa lama. Sebuah surat dalam amplop muncul lewat lubang surat di pintu gulung. Tak diketahui siapa pengirimnya. Menggunakan inisial 'Kelinci Bulan', pengirim surat menuliskan kesulitan yang tengah dihadapi. Dia juga meminta saran dan pendapat mengenai persoalan hidupnya.
Ketiga sahabat itu merasa bingung, mengapa seseorang mengirim surat konsultasi ke toko kelontong? Ke toko kelontong yang sudah tidak dihuni pula. Apa maksud semua ini?
Kohei, Shota, dan Atsuya berpikir ada seseorang yang tahu tentang persembunyian mereka dan ingin mengerjai. Mencoba memastikan untuk menemukan jawabannya, mereka memeriksa berbagai sudut toko. Hingga mereka menyadari toko kelontong itu bukanlah toko biasa.
Semula ketiga sahabat itu ingin mengabaikan saja surat yang masuk. Namun Kohei berinisiatif membalas surat itu. Sembari menunggu pagi katanya. Ia merasa khawatir dan tidak bisa membiarkan surat itu begitu saja.
Setidaknya itu lebih baik dibandingkan tidak membalas sama sekali. Kita sering dengar bahwa sebenarnya orang-orang merasa bersyukur selama ada yang mau mendengarkan cerita mereka. Meski tidak bisa memberi saran yang bermanfaat, setidaknya kita bisa menulis bahwa kita memahami perasaannya dan mendukungnya melakukan yang terbaik. Aku yakin perasaannya akan sedikit lega.
Mencari-cari lembaran kertas dan alat tulis yang masih tersia di toko. Mereka membalas surat dari kelinci bulan. Surat balasan itupun diletakkan dalam kotak botol susu.
Mereka mengira surat balasan itu akan berakhir begitu saja. Karena keesokan paginya, mereka sudah berencana untuk segera beranjak dari toko kelontong dan melarikan diri.
Akan tetapi, lagi-lagi hanya dalam waktu sebentar muncul surat dari lubang surat pintu gulung. Pengirimnya pun sama. Si kelinci bulan kembali mengirimkan surat menanggapi balasan yang telah dituliskan mereka.
Pantas saja hal itu membuat Kohei, Shota, dan Atsuya semakin bingung. Apalagi beberapa kali mereka mencoba memeriksa tempat sekitar toko. Tak ada orang. Sangat sepi bahkan cukup jauh dari rumah penduduk. Lalu, bagaimana mungkin dalam waktu singkat bisa membalas surat dengan tulisan sebanyak ini?
Kebingungan itu terjawab hingga mereka menyadari surat itu bukanlah dari seseorang yang hidup di masa kini. Namun, surat yang datang dari masa lalu.
Latar waktu di toko itu seolah mundur ke beberapa tahun yang silam. Malam itu terasa lebih panjang dibandingkan malam-malam lainnya. Tak hanya kelinci bulan, surat-surat dari pengirim berinisial lainnya pun muncul.
Alur cerita berikutnya tak lagi menyorot Kohei, Shota, dan Atsuya. Berbagai tokoh hadir mengisahkan alur cerita kehidupan dan masalahnya dalam sudut pandang "Aku" tokoh utama.
Tak terlewatkan pula kisah dari pemilik toko kelontong Namiya. Bagaimana toko kelontong biasa yang dikelola seorang kakek untuk mengisi masa senja, lalu berubah menjadi sesi konsultasi kehidupan?
Meski awalnya sekadar iseng untuk mengisi hari-harinya. Sesi diskusi melalui surat tanpa nama menjadi sumber kebahagiaan bagi kakek Namiya. Lalu bagaima keajaiban dalam novel impor best seller ini bisa terjadi? Baca kisah selengkapnya dalam buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya.
wah jadi penasaran novelnya.. unik ya judulnya Keajaiban Toko Kelontong Namiya
BalasHapusIya nih mb, judulnya kayak buku tahun 90-an
HapusWah, jadi penasaran sama kelanjutannya. Seru ya kalau alur ceritanya masa lalu terhubung dengan masa sekarang.
BalasHapus