Kalau melihat tren terkini dunia kerja, kita memiliki banyak pilihan perihal karir. Nggak hanya jadi PNS, kerja apapun bisa menjanjikan selama sesuai minat, passion, atau punya skill yang dibutuhkan.
Salah satu cara kerja yang menjadi idaman banyak anak muda kini ialah yang fleksibel. Pekerjaan yang bisa dilakukan dari mana saja, kapanpun semaunya, atau bahkan bisa bekerja sembari liburan.
Siapa coba yang nggak mau? Kerja bisa piknik dan staycation, atau bahkan dilakukan sambil nongkrong di cafe. Hayo edukers mau juga? Pekerjaan yang dikenal fleksibel kerjanya, dapat dilakukan secara remote, atau bisa juga sebagai sampingan ini dikenal dengan freelance.
Nah, kira-kira siapa nih yang tertarik nyemplung kerja freelance? Atau edukers pengen tahu cara mendapatkan pekerjaan freelance? Yuk simak selengkapnya.
Freelance adalah Pekerjaan
Sistem kerja ada banyak pilihannya. Salah satu yang cukup banyak diminati ialah freelance. Freelance adalah pekerjaan yang dilakukan tidak terikat dalam jangka panjang dengan perusahaan. Meski begitu tetap memiliki ikatan yang kuat ya.
Orang yang bekerja dengan sistem freelance disebut freelancer atau tenaga kerja lepas. Saat bekerja sebagai freelancer, seseorang bisa dibayar berdasarkan jam kerja, proyek atau tugas yang terselesaikan, sesuai dengan kesepakatan.
Bekerja secara lepas memungkinkan kita memililki hubungan kerja jarak jauh, atasan dari wilayah bahkan negara yang berbeda, atau perusahaan dari luar negeri. Selama memiliki koneksi internet yang aman, device yang mendukung, serta skill kita dapat berkesempatan bekerja secara freelance.
Sebenarnya bekerja secara freelance termasuk cita-cita saya sejak dulu kuliah. Alhamdulillah, saya merasakan pontang-panting pengalaman bekerja secara onsite sebelum nge-freelance. Setelah menikah saya baru berkesempatan bekerja secara remote atau freelance.
Bekerja secara freelance banyak manfaat yang bisa saya rasakan, yaitu:
1. Bisa bekerja dari rumah
Bagi saya berangkat kerja ke kantor harus bangun pagi-pagi, berpakaian rapi, berkawan polusi dan naik kendaraan hampir setiap hari terasa berat. Kalau ada pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah rasanya akan lebih ringan dan menyenangkan.
Selain itu, saya juga ingin menghabiskan waktu lebih banyak di rumah daripada di kantor. Mungkin karena saya introvert? Ditambah saya juga ingin banyak menghabiskan waktu bersama anak saat menjadi ibu.
2. Tidak perlu berdandan, tidak harus mandi
Baru bangun tidur mau kerja tak masalah. Karena kita nggak perlu berhadapan langsung dengan rekan kerja.
Tidak perlu berdandan, tidak harus mandi, bahkan baju berdaster bolong pun oke. Selama tugas-tugas kerjaan selesai.
3. Hemat
Sifat ini mewakili emak-emak bukan sih? Hehe. Iya, bekerja secara freelance juga dirasa hemat, karena meminimalisir keinginan jajan di luar. Bisa lebih hemat transport juga tentunya.
4. Bekerja secara lebih profesional
Ini perbedaan cara kerja yang saya rasakan saat masuk kantor dengan freelance. Bekerja secara onsite kadang bawa perasaan, ada yang sensi-an, atau bahkan jadi bahan ghibah.
Lingkungan kerja yang kurang kondusif berasa banget buat nggak nyaman. Sangat berbeda saat bekerja freelace.
Hubungan dengan rekan kerja sebatas profesionalitas. Tidak ada sangkut-paut dengan persoalan pribadi atau keluarga.
5. Berpeluang mendapatkan penghasilan lebih banyak
Aturan kerja secara freelance tergantung pada komitmen diri sendiri. Mau mendapatkan penghasilan lebih banyak, sangat bisa. Selama kita bisa mengatur waktunya dan komitmen terselesaikan dengan baik.
6. Mendorong Self Improvement
Pekerjaan yang dilakukan secara freelance lebih fluktuatif proses maupun alurnya. Mungkin kita juga harus berkompetisi dengan orang lain. Untuk itu dibutuhkan kemauan terus meningkatkan kemampuan diri (self improvement).
Investasi leher ke atas jadi hal yang harus diutamakan bagi freelancer. Bukan dimaknai sebagai beban, tapi kesempatan terus upgrade diri.
Itulah beberapa manfaat yang saya rasakan setelah bekerja secara freelance. Tak heran, freelance adalah pekerjaan idaman. Terutama bagi kalangan emak-emak seperti saya hehe.
Sudah merasakan serunya freelance, oleh karena itu di artikel kali ini saya ingin membagikan cara mendapatkan pekerjaan freelance.
Berikut langkah awal jadi freelancer yang bisa edukers coba.
Langkah Awal Jadi Freelancer
Sebelum terjun ke dunia freelancing. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan ya edukers.
Berikut ini langkah awal jadi freelancer yang perlu diperhatikan:
1. Menentukan tujuan
Sebelum menjadi freelancer, pikirkan dahulu mau nge-freelance sebagai pekerjaan utama atau sampingan. Pikirkan juga ingin freelance di bidang apa? Kamu perlu mengetahui skill yang dimiliki, apa yang diminati? Dan bagaimana kiranya mengelola waktunya?
2. Persiapkan portofolio
Kamu sudah tau mau freelance di bidang apa? Tentunya untuk membantu klien atau perusahaan percaya pada kemampuanmu kamu harus membuktikannya. Caranya gimana? Bangun portofolio.
Asah skill dengan mengikuti pelatihan atau kursus. Pastikan juga pamer keahlian ya. Eh maksudnya ini personal branding. Wajib banget meyakinkan orang lain soal kemampuanmu. Bisa dari mengatur isi media sosialmu. Terutama untuk akun di platform jobseeker seperti Linkedin.
Perlu digarisbawahi, jangan gunakan media sosialmu untuk membagikan konten atau komentar yang kurang menyenangkan ya.
3. Cari atau pasang info
Kesempatan atau lowongan kerja freelance sebenarnya ada banyak, Di media sosial pun sering juga dibagikan. Rajin-rajin cari tau infonya.
Mencari info pekerjaan juga bisa di platform jobseeker seperti Linkedin, Glints, Jobstreet, Indeed, dsb. Atau mau usaha lebih lagi? Bisa pasang jasa sesuai dengan keahlianmu di platform freelance, semisal Upwork, Fiverr, Projects.co, Freelancer, dll. Untuk memasang jasa di platform freelance, kamu perlu mencari referensi dari freelancer lain. Sehingga tarif yang ditetapkan juga bisa bersaing.
4. Cari mentor atau komunitas yang mendukung
Bergerak sendirian memang berat. Apalagi ini urusan kerja dan penghasilan. Jadi biar akhirnya menghasilkan, perlu punya mentor yang lebih berpengalaman dan sebisa mungkin tergabung dalam komunitas terkait. Dengan begitu edukers bisa selalu termotivasi.
Selain itu, dengan cara ini kita juga membangun dan memperluas networking lho. Ibaratnya pake jalur orang dalam. Tapi bukan berarti nepotisme. Tetap ada usaha dan cara yang diupayakan biar berhasil.
5. Percaya diri dan tingkatkan kemampuan
Jangan minder dan harus selalu yakin proses tidak akan mengkhianati hasil. Apa yang telah diupayakan tidak ada yang sia-sia.
Begitu pula proses yang telah dilalui. Meski berat, capek, babak belur, insyaAllah suatu saat akan dapat hasil terbaik. Jadi tetap percaya diri.
Terakhir tentunya terus tingkatkan kemampuan. Karena bagaimanapun ilmu, pengetahuan, dan kealian terus berkembang.
Wah itu baru langkah pertama buat freelance ya. Terus cara mendapatkan pekerjaan freelance nya bagaimana? Okelah yuk simak caranya ini.
Cara Mendapatkan Pekerjaan Freelance
Kalau dari pengalaman dan setahu saya, cara mendapatkan pekerjaan freelance bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Melamar ke perusahaan langsung
Cara mendapatkan pekerjaan freelance inilah yang biasa saya lakukan. Jadi saya kerap memantau info-info loker yang dibagikan di akun media sosial remote work atau freelance indonesia.
Kenapa memantau dan mencari kerja freelance di media sosial? Iya karena ini kanal yang paling akrab bagi saya. Maklum rebahan bisa tahan berjam-jam scrolling medsos. Jadi kenapa nggak dimanfaatin buat cari info beginian kan?
Kalau di pengalaman saya, kebetulan malah tau info loker freelance dari akun medsos perusahaannya langsung. Berhubung saya suka dengan produk-produk yang dijual perusahaan tersebut, maka saya mengikuti akunnya.
Ternyata perusahaan tersebut sedang membuka loker, dan Alhamdulillah lolos. Jadi ada banyak kemungkinan dan jalan buat freelance. Yang penting usaha dulu.
2. Memasang jasa di platform freelance
Iyap, cara kedua ini menantang diri untuk aktif-aktifnya menjemput bola. Ada banyak platform yang bisa dicoba. Baik yang tarafnya dalam negeri ataupun internasional.
Cuma saya sudah mencoba ini memang cukup susah. Karena diri saya juga kurang telaten.
Untuk memasang jasa di platform freelance harus super sabar dan konsisten ya. Sama seperti mengelola blog, kita perlu tau pasti niche freelancing nya apa?
Mau jasa menulis kah, buat konten, endorsement, berkaitan dengan web atau coding? Harus tau apa yang benar-benar bisa jadi nilai jual dan tambah jasa yang ditawarkan.
Cari tau dan menggali berbagai info. Biar akhirnya bisa pecah telur dan dipercaya sama klien. InsyaAllah sekalinya sudah berhasil dan tau caranya, bakal ketagihan hehe.
Simple kan caranya? Nah, sekarang kembali lagi ke edukers apakah mau berusaha melakukan cara menapatkan pekerjaan freelance atau tidak? Semoga bermanfaat ya.
Jam terbang freelance mbak insani sudah luas sepertinya. Biasanya double job atau satu satu diselesaikan baru ambil job yg lain mbak?
BalasHapusKalau saat ini freelance nya ada dua mb, full time nya 1. Tapi ya begitulah tantangan mengatur waktunya. Kalau pas longgar curi-curi pandang kesempatan nge-freelance lainnya hehe
Hapusini tulisannya bikin semangat banget buat yang lagi butuh dorongan ya mb hehe
BalasHapusTerimakasih mbak Yusti, semoga termasuk yang memperoleh dorongan ya hihi
HapusNoted! Harus dipraktikkan ini tipsnya. buka konsultasi pembuatan portofolio dan surat lamaran gak? 😁
BalasHapusBoleh banget mb kalau mau sharing-sharing... Btw kerjaan freelance jg banyak yang unik lho, semisal jasa curhat. Kayaknya bakal cocok buat mbak Iis yang latar belakangnya psikologi.
HapusYuk yuk semangat untuk jadi freelance
BalasHapusYuk-yuk cobain juga hehe
Hapus