Langsung ke konten utama

Iis Santi: Motivasi Ibu Rumah Tangga 4 Anak untuk Menjadi Momwriterpreneur

Motivasi ibu rumah tangga

Minggu ini memasuki awal bulan kedelapan di tahun 2023. Bertepatan dengan minggu pertama Agustus, saatnya pula melanjutkan materi 4B atau memasuki minggu ketiga belajar bareng mbak Marita Ningtyas di Blogspedia Coaching Batch 4. 

Dua minggu sebelumnya, alhamdulillah sudah tuntas untuk belajar hal-hal dasar mengenai blog seperti, mengelola dashboard, menentukan niche, membuat gambaran blog yang diinginkan seperti apa, menengok status, hingga blogwalking. Kini, saatnya belajar materi ‘Content is a King’. 

Mengawali materi blog yang benar-benar berkaitan dengan kepenulisan di blog pribadi ini ada tantangan dan tugas baru untuk menulis. Yaitu, mencari dan menulis tentang partner dari coaching


Seperti berjodoh atau memang ada chemistry ya, aku kepikiran untuk mengajak kawan satu grup dalam kelompok dua. Namun, karena waktu itu sudah cukup malam dan belum sempat membaca materinya, akhirnya aku urungkan niatku. Tanpa disangka, esok harinya sekitar waktu subuh ada nomor baru yang nge-chat di hapeku. Ternyata itu Iis Santi (mbak Santi). Mbak Santi mengajak untuk menjadi partner menulis, yang tentu saja aku terima dengan suka cita. Sesuai dengan pikiranku di malam sebelumnya. 


Setelah saling bertukar pertanyaan, beberapa hal menarik aku rasa temukan saat ngobrol sekilas dengannya via whatsapp. Yuk, baca selengkapnya di tulisanku selanjutnya tentang mbak Santi. 


Ibu Rumah Tangga 4 Anak


Ibu rumah tangga

Supaya lebih nyaman wawancara dan ngobrolnya, kami memulai dengan sedikit basa-basi serta curhat colongan (curcol). Obrolan pribadi itu benar-benar baru dimulai sekitar jam 6 pagi. 


Aku bilang, maaf baru sempat menyimak materi dan tugasnya, ia pun juga sama. Sembari menuntaskan pekerjaan domestik seperti mencuci piring dan mengurus anak-anak, serta diselingi dengan mendengarkan materi videonya Mbak Marita. Maklum ya, emak-emak selalu jadi manusia paling rempong sedunia kalau pagi hari. Aku pun berkata ‘sama mbak’. Pagi itu aku juga sedang mendengarkan materi, masak, sekaligus nyicil kerjaan. 


Meski begitu, mbak Santi melakukan aktivitas atau pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dengan sat-set. Ini sesuai dengan tips untuk mengatur waktu sebagai ibu sekaligus menjadi blogger (momblogger) menurut dirinya. Ia memang terbiasa mengeluarkan jurus gerak cepat (gercep) untuk menuntaskan segala aktivitasnya. Jurus yang dilakukan mbak Santi ini menurutku sangat efektif lho. Terbukti ia mengirimkan daftar pertanyaan untukku lebih dahulu, padahal juga sedang repot-repotnya. Sedangkan aku masih belum selesai mengerjakan satu aktivitas. 


Baru setelah aku selesai menjawab pertanyaan darinya, kemudian gantian aku yang mengirimkan daftar pertanyaan. Setelah membaca jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang kulontarkan, barulah aku tau mengapa pakai jurus gercep untuk menyelesaikan berbagai tugasnya. 


Ternyata mbak Santi yang berdomisili di Colomadu, Karanganyar ini sudah memiliki empat anak. Wah, aku terkejut dan heran dong. Gimana enggak? Aku aja yang baru punya satu anak kadang masih bingung atur waktunya dan beberapa kali keteteran.


Anyway, aku benar-benar merasakan menjadi ibu rumah tangga memang nggak gampang. Mengatur waktu memang jadi tantangan banget. Maka dari itu, sangat diwajibkan untuk memperhatikan tips mengatur waktu.


Menurutku mbak Santi keren banget lho bisa tetap menjalankan aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh empat anak dengan baik. Terutama ketiga anaknya masih bersekolah, dua di antaranya di jenjang sekolah dasar (SD), anak ketiga di jenjang taman kanak-kanak (TK), lalu si bungsu belum genap usia setahun. Kebayang nggak sih sibuknya kayak gimana? Jujur aku nggak bisa ngebayangin. 


Kerennya lagi masih bisa berjualan sebagai usaha untuk mendapatkan penghasilan sampingan. Selain itu, dengan keikutsertaan dalam Blogspedia Coaching ini juga tambahan tugas bukan? Namun, karena niat dan motivasi yang kuat aku yakin mbak Santi bisa tuntas semua tugasnya dengan baik. Apa sih motivasinya? Inilah alasan mengapa mbak Santi bisa mengatur waktu, membagi diri, dan mengerjakan kesibukannya. 


Motivasi Menjadi Momwriterpreneur


Motivasi menjadi momwriterpreneur

Keikutsertaan mbak Santi sebagai peserta Blogspedia Coaching Batch 4 tentu diniatkan dengan tekad kuat. Tentu saja berangkat dari niat, kalau enggak mungkin tidak lolos sebagai peserta atau sudah tereliminasi di minggu sebelumnya. Jadi, pertanyaan pertamaku ialah kapan dan bagaimana awalnya berminat ngeblog?


Menurut mbak Santi, ia mulai kenal blog sejak kuliah. Setelah bekerja dan menikah, mbak Santi harus vakum lama sekali dari ngeblog. Ia lalu membuat blog lagi akhir tahun 2019, setelah kurang lebih setahun aktif menulis kembali. Dulu awalnya ngeblog karena ingin menuliskan pengalaman yang berkesan dan membahas hikmah apa yang bisa diambil. Kadang juga untuk cerita kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sela kuliah. Nggak heran dong, jenis tulisan yang disukainya ialah seputar non fiksi atau inspiratif. 


Saat memulai kembali ngeblog dengan tugas sebagai ibu rumah tangga, ia memiliki motivasi besar untuk mewujudkannya. Dengan memutuskan fokus blogging ia menyebutkan ingin kembali bekerja, tapi cukup dari rumah. Menurut mbak Santi, ia lebih nyaman untuk tetap di rumah, mengurus rumah, menyiapkan semua kebutuhan anak-anak. Maka dari itu, ia ingin mempunyai pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah dan sesuai dengan passionnya. Baginya hal itu sangat mungkin dilakukan dengan menekuni dunia kepenulisan.


Dengan kesibukannya sebagai ibu, ngeblog, dan juga berjualan ia memiliki cita-cita utama menjadi momwriterprenur. Seorang ibu yang juga menjadi penulis serta wirausaha. 


Memilih sebagai momwriterprenur menggambarkan peran yang ingin ia tekuni. Menjadi seorang ibu, itu tugas utama. Menjadi seorang penulis, sebagai sarana dalam menyalurkan passion dan aktualisasi diri. Menjadi enterpreneur untuk bisa berpenghasilan agar bisa  terus bersedekah. Saat ini ia masih berjualan online, namun ke depan ia juga ingin terus konsisten dalam menulis. Sehingga bisa menjadi sumber penghasilan juga. 


Dengan menjadi momwriterprenuer ia merasa sesuai dengan jati diri nya. Mbak Santi bisa melakukan apa yang disukai, tanpa menyalahi fitrah dan kodratnya sebagai seorang perempuan. Kodrat yang dimaksud ialah menjalankan tugas sebagai istri dan ibu. Sehingga ia bisa menghabiskan lebih banyak waktu di rumah serta tetap bisa membersamai keluarga dan memprioritaskan mereka.


Sesuai dengan keinginannya menjadi momwriterpreneur. Untuk tetap konsisten ngeblog ia pun memilih niche keluarga. Topik tulisannya akan berkisar seputar parenting, peran perempuan sebagai istri, ibu dan dirinya sendiri. 


Selain motivasi untuk aktif menulis kembali, tentunya mbak Santi juga punya tokoh yang menginspirasi. Kalau dari dunia literasi ia terinspirasi dari Bunda Helvi Tiana Rosa dan Asma Nadia. Mereka membuat mbak Santi jatuh cinta dengan literasi islami. Selain itu, ia juga mengidolakan Ustadz Salim A Fillah. Menurutnya gaya penulisan dan pemilihan diksinya juga bagus. Meskipun tulisannya nonfiksi tapi tetap memukau dan menghanyutkan emosi pembaca. 

Mereka yang menginspirasi mbak Santi untuk terus menulis. 


Tantangan dan Cara Mengatasinya


Tantangan ibu rumah tangga menjadi momwriterpreneur



Berperan sebagai ibu rumah tangga tentu harus pintar-pintar mengatur waktunya. Apalagi dalam hal menulis. Tantangan pertama baginya saat ini masih harus fokus pendampingan si bayi. Sehingga perhatian dan waktunya cukup terkuras untuk itu. 


Tantangan baginya tidak hanya itu. Sebagai penulis tak dipungkiri juga harus rajin membaca. Ia merasa perlu menaikkan porsi membaca buku. Karena selama ini menulis pendek-pendek saja untuk konten media sosial. Sehingga membaca referensinya terkadang hanya via online saja. Rasanya sudah lama tidak menikmati momen membaca buku. 


Adanya tantangan bukan berarti jadi halangan. Untuk mengatasinya ia selalu memperhatikan skala prioritas. Manajemen waktunya untuk nge-blog juga sangat penting. Makanya ia harus bisa mengatur waktunya dengan baik melalui tips manajemen waktu bagi mom blogger


Supaya ngeblog terus jalan, tentunya kegiatan menulis juga harus dilakukan. Untuk itu, mbak Santi biasa memanfaatkan waktu malam setelah anak tidur. Namun, tidak jarang ia juga menulis di sela momong anak. Selama anaknya lagi anteng asyik main sendiri, emaknya juga asyik nyicil tulisan. 


Dalam menulis, mencari ide juga mungkin tantangan tersendiri yang pasti dirasakan oleh semua penulis. Untuk menggali ide dalam menulis, biasanya mbak Santi mengambil dari aktivitas keseharian saja.


Kebetulan minat menulisnya tentang keluarga, parenting dan perempuan, jadi idenya yang dekat-dekat saja seputar aktivitas sebagai ibu rumah tangga atau berita dengan tema yang relevan. Jadi tidak usah jauh-jauh, dari rumahpun ia mendapatkan ide menulis.


Fakta dan Hal Menarik Lainnya


Setelah ngobrol, saling melontarkan dan menjawab pertanyaan. Ada fakta dan hal menarik yang kutemukan. 

  1. Semboyannya mbak Santi ialah, ‘Menjadi manusia yang bermanfaat dan berkontribusi untuk syiar Islam’.

  2. Sebagai partner nama kita hampir mirip. Iis Santi dan Insani. Wkwk

  3. Asalnya dari Ponorogo, asal saya dari Ngawi. Tempat lahirnya dekat. Asal suaminya Karanganyar, asal suami saya Sukoharjo. Lagi-lagi dekat. 

  4. Sebelum di Blogspedia ternyata sudah pernah komunikasi meski tidak disadari. Kita berada dalam grup yang sama. Yaitu grup usaha lingkup Soloraya, Lingkar Inspirasi ICB (Indonesia Coaching and Business Center).

  5. Mbak Santi termasuk customer loyal di pasarkoe.com. Start up retail produk sehari-hari tempatku dulu pernah bekerja sebagai admin pelayanan customer. Jadi namanya sudah nggak asing bagiku. 


Itulah hal menarik dan menginspirasi dari partner menulisku di Blogspedia Coaching Batch 4. Alhamdulillah, kita dipertemukan dalam satu kelompok. Tanpa sengaja atau niat sebelumnya. Sepertinya dunia seluas daun kelor benar adanya. Semoga kita bisa tuntas menulisnya dan mewujudkan impian serta meraih keberkahan ya mbak. Aamiin. 





  




Komentar

  1. Masyaallah, baca ini jadi kepikiran ide dan niche ini emang kayaknya ga bs dipisahin ya mba. Milih materi yang idenya bisa mengalir dengan mudah agar bisa konsisten. Makasih ulasanyaa mba insani. Jadi kangen dinginnya lereng Gn. lawu kalo inget karanganyar hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak. Keluarga, parenting, dan perempuan memang selalu terpaut satu sama lainnya ya. Saya juga baru ngeh, setelah ngobrol sama Mb Santi. Yuk, kapan agendanya ke Tawangmangu? Hehe

      Hapus
  2. Ya Allah kok saya tersentil baca review blognya momwriterpreneur satu ini..keren deh blognya.. Semoga bisa memotivasi saya juga nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah tersentuh aku mbak. Apalagi tadi abis mampir ke blognya mbak Juwita. Padahal mbak Juwita juga MasyaAllah keren banget tulisannya. Semoga selalu istiqamah dan merendah ya mba

      Hapus
  3. Mbaakkuu...saya relate banget dengan "kehidupan" Mbak santi. Bagus kak, memang paling enak kalau nulis tentang keseharian kita yaa... Saya bacanya jadi ngerasa punya temen seperjuangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhu, ketemu Blogspedia Coaching anugerah banget ya mbak. Jadi bener2 ketemu kawan perjuangan lagi. Setelah beberapa waktu mungkin ngerasa sepi saat berperan jadi ibu.

      Hapus
  4. Selalu salut banget sama mom yang punya semangat buat menebar manfaat lewat ngeblog. Bismillah, Semoga nular semangatnya Kak ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Semangat selalu kak Tiara. Semoga konsisten terus 💪

      Hapus
  5. Mbak Santi... MasyaAllah.... Kamu keren Mbak! Huhuhu
    Aku sungguh tertampar, masih anak satu tapi sambatnya udah kayak punya anak sepuluh. Bismillah, bisa yok bisa semangatnya Mbak Santi nular ke aku juga. Btw, terima kasih ya Mbak sudah menuliskan kisah Mbak Santi dengan begitu runut dan apik :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata kita merasakan hal yang sama ya mbak. Baru anak satu aja kadang ngeluhnya ngelebihin yang punya bbrp anak. Ini tamparan sekaligus tantangan buat kita. Semoga kuat pundak kita, semoga istiqomah, dan selalu bersemangat dalam belajarnya

      Hapus
  6. Terima kasih Mbak Insani sudah menuliskan kisah saya ❤️ saling menyemangati untuk terus belajar dan konsisten blogging, ya. Semangat 🔥

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe sama-sama mbak. Senang juga bisa dituliskan tentang saya oleh mbak Iis.

      Hapus
  7. Memang ibu muslimah harus saling dukung ya mbak. Meski aktivitas di rumah saja, para writer seperti mbak Iis dan teman-teman lain bisa menginspirasi. Untuk kehidupan keluarga yg lebih baik insyaAllah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mbak,. Mari saling menyemangati dan menguatkan. Semoga kita termasuk orang-orang yang bersungguh-sungguh.

      Hapus
  8. MasyaAllah aku yang punya anak dua aja sulit atur waktu. nggak kebayang dengan empat anak. Hebat sekali mbak ❤️

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung. Tambahkan komentar untuk mendukung blog ini yaa.

Postingan populer dari blog ini

Baby Blues Syndrome: Jatuh Cinta yang Bisa Berujung Derita, Bagaimana Mencegahnya?

  "Jatuh Cinta Tak Selalu Datang bersama Bahagia" , kalimat yang mengungkapkan betapa indah dan bahagianya ketika kesempatan menjadi seorang ibu tiba. Saat sembilan bulan lamanya membawa calon manusia di tubuh yang mulanya lincah, lalu harus merasa berbagai perubahan diri yang tak mudah. Kiranya akan serasa ringan dan sangat bahagia begitu bayi terlahir ke dunia. Namun kenyataannya banyak hal yang dirasakan begitu menantang dan sangat baru saat menjadi ibu. Melihat paras lugu dari kehadiran bayi yang selama ini amat ditunggu, menyentuh jemari mungil dan tubuh yang begitu kecil, rasa terharu dan jatuh cinta pandangan pertama dengan cepat lalu hadir. Sayangnya memang benar cinta butuh pengorbanan, begitupun jatuh cinta yang satu ini. Tak selalu bahagia, tentu saja sebagai seorang ibu kemudian dipaksa melalui berbagai hal seperti rasa kesal, kecewa bahkan luka yang dibawa.  Mengawali hari pertama saat proses berjuang usai namun begitu melelahkan. Baik persalinan normal maupun op...

Doremi English: Kursus Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak Mudah dan Menyenangkan

Ayah bunda pasti akrab dengan pepatah ini, “buku adalah jendela dunia” . Iya, karena dengan membaca buku sama halnya dengan membuka wawasan dan pengetahuan baru, bahkan dari sisi dunia yang berbeda. Kalau buku dianggap sebagai jendela dunia, maka bahasa merupakan jendela mempelajari budaya. Sepakat dengan pernyataan itu nggak ayah bunda? Bahasa menjadi alat komunikasi bagi sesama manusia. Bukan hanya menguasai bahasa sendiri, belajar bahasa asing juga sama pentingya. Tidak hanya untuk mempelajari budaya suatu bangsa, dengan kemampuan bahasa asing banyak manfaat yang bisa didapatkan. Manfaat belajar bahasa asing diantaranya mengantarkan seseorang pada pengalaman baru, meningkatkan kepercayaan diri, kemungkinan masa depan cemerlang, dan kesempatan baik lainnya. Tak heran, mempelajari bahasa asing dianggap perlu. Terutama mengajarkan bahasa Inggris pada anak. Lalu, kenapa sih ayah bunda perlu mengajarkan bahasa Inggris pada anak? Manfaat Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak Bahasa Inggri...

Jangan Biarkan, Ini Resiko Mata Kering dan Solusinya!

Kondisi mata lelah. Sumber: pexels.com Pagi ini, saya terbangun cukup kesiangan lagi. Terutama memasuki tahun 2024 ini. Saya bisa bangun tidur paling awal pukul 6. Padahal dulu bisa bangun waktu subuh. Hal itu saya rasa karena mata begitu pedih. Bukan tanpa alasan, mata saya terasa kering karena setiap hari menatap layar laptop berjam-jam. Untuk mengerjakan tugas kuliah hingga menuntaskan pekerjaan, semua saya lakukan melalui laptop. Pernah beberapa waktu lalu saya menatap layar laptop dari jam setengah delapan hingga tengah malam. Alhasil saya beranjak tidur dalam keadaan mata kering, lalu bangun dalam kondisi mata berat sekali untuk dibuka. Rasanya sungguh tak nyaman, apalagi hal tersebut saya alami berulang. Sudahlah mata pedih saat menjelang tidur, pun bangun tidur yang dituju pertama buka gawai. Mikirnya sih biar mata bisa melek. Duh, tapi jadinya mata semakin kering. Saya jadi risau juga, kalau kondisi tidak menyenangkan ini terus terjadi. Gimana ya kondisi mata saya? Nah, sebena...