Langsung ke konten utama

Menelusuri Jejak Sejarah melalui Kuliner, Cara Seru untuk Belajar Masa Lalu

Halo edukers, kamu termasuk orang yang suka belajar sejarah kah? Atau kamu termasuk golongan yang tidak suka belajar sejarah karena membosankan?

Tak bisa dipungkiri ya, sejarah adalah jendela ke masa lalu, mengungkapkan kisah-kisah yang telah membentuk dunia kita saat ini. Hanya saaja belajar sejarah seringkali dianggap kering dan membosankan. Tapi tahukah edukers, belajar sejarah bisa jadi menyenangkan dan mengenyangkan lho. 

Caranya dengan kamu menelusuri  kembali sejarah dari berbagai kuliner di Indonesia. Selain menambah wawasan, kamu juga bisa makin cinta dengan nilai budaya dan bangsa kita. 

Edukers penasaran nggak gimana belajar sejarah dengan mengenali kuliner Indonesia? Yuk, nikmati petualangan kuliner yang menggugah selera sambil menyelusuri jalan-jalan sejarah yang menarik!

1. Rute Rasa: Menjelajahi Jejak Sejarah Kuliner

Setiap hidangan memiliki cerita uniknya sendiri, dan banyak dari cerita-cerita ini berasal dari masa lalu yang jauh. Kamu bisa mulai dari makanan lokal favoritmu lho edukers. Misal, gimana sih lumpia jadi makanan khas Semarang. Atau kenapa ya ada makanan Solo seperti bestik? Melalui pencarian ini, kamu tidak hanya akan mendapatkan wawasan tentang kuliner, tetapi juga tentang budaya, perdagangan, dan interaksi antarbangsa.

Rasa keingintahuan akan kuliner lokal ini membawaku untuk menelusuri lebih lanjut seluk beluknya. Seperti yang edukers tau juga, bangsa asing di masa lampau datang ke Nusantara untuk berburu rempah-rempah. Dari sana, aku penasaran seberapa besar keterlibatan rempah dengan kehidupan masyarakat lokal, serta kaitannya dengan sejarah. 

Setelah mengulik beberapa informasi, ketemulah kota yang punya ciri khas penggunaan aneka rempah di dalam masakan mereka. Rempah yang selalu ada dalam masakan daerahnya ialah kemiri. Daerah tersebut ialah Pati. 

Ada aneka makanan yang merupakan kuliner khas Pati. Sebut saja nasi gandul, soto kemiri, mangut kepala manyung, dan lainnya. Nah, kamu bisa menonton video penjelajahan kuliner khas Pati serta keterkaitannya dengan sejarah di sini. 


2. Pencicipan Zaman: Memasak Resep Bersejarah

Sambil menyelami kisah-kisah masa lampau, edukers juga bisa mencoba memasak berbagai resep-resep kuno lho. Ada yang bilang, resep yang ditulis di buku lawas katanya menghasilkan hidangan lebih enak daripada menu kekinian. Hmmm gimana? Edukers tertarik membuktikan benar tidaknya pendapat itu?

Edukers bisa mencoba menu yang terkenal sebagai warisan kerajaan atau hidangan yang disajikan di perjamuan istana pada masa lalu. Proses memasak ini tidak hanya akan memungkinkan kamu merasakan makanan dari zaman dahulu, tetapi juga mengantarkanmu ke dalam kisah dan kebiasaan kuno.

Salah satu buku resep masakan kuno dari berbagai daerah di Nusantara yang patut kamu coba ialah 'MUSTIKARASA'. Buku resep ini merupakan warisan presiden pertama RI lho. Bapak Ir. Soekarno menginisiasi pembuatan buku ini agar kita sebagai bangsa Indonesia semakin bangga dengan kekayaan negeri serta melestarikannya. 

Resep jejak sejarah melalui kuliner
Sumber: kineruku.com


3. Wisata Rasa: Mencicipi Kuliner Tradisional

Jejak sejarah dari kuliner nasi liwet

Edukers suka makan dan jajan? Yuk, kali ini jajannya bisa ke tempat-tempat yang dikenal sudah diwariskan turun-temurun. Biasanya hidangan yang diteruskan dari generasi ke generasi punya cerita tersendiri atau rasa yang lebih otentik dari resto baru. Nah, coba ingat-ingat kembali edukers suka kuliner tradisional apa nih? Jangan-jangan selama ini sukanya jajanan kekinian dari pada jajan lokal? hehe. 


4. Masa Lalu di Piring: Pameran Kuliner Sejarah

Banyak museum dan pameran khusus yang menampilkan aspek-aspek kuliner dalam sejarah. Ini bisa mencakup pameran tentang perdagangan rempah-rempah, perjalanan makanan melintasi lautan, atau perubahan dalam budaya makan di berbagai zaman. Coba deh kamu kunjungi pameran ini untuk merasakan sejarah dengan cara yang tak terduga.

Salah satu museum yang menayangkan pentingnya kuliner dan keterkaitannya dengan budaya daerah ialah museum Sonobudoyo, Yogyakarta. Bagi yang pernah berkunjung atau berlibur ke jalan Malioboro, museum ini bisa diakses dengan mudah lho edukers. Biaya masuknya pun sangat terjangkau. 

Apabila edukers ingin berkunjung sekaligus mendapatkan wawasan baru dari museum, sebaiknya pastikan dulu dengan mencari tahu agenda di bulan-bulan tersebut.  Umumnya pihak keraton atau pemerintah daerah membagikan informasi terkait agenda yang dilaksanakan pada momen tertentu. Dengan mencari tahu informasi terkait, edukers nggak bakal kelewatan acaranya. 

Salah satu tayangan yang diputar di museum Sonobudoyo berkaitan dengan kuliner ialah sajian khusus nan istimewa untuk keluarga keraton. Edukers bisa simak videonya di sini.

 


5. Makanan dalam Sastra: Membaca tentang Masa Lalu

Edukers, pernah baca buku bertemakan kuliner dan sejarah? Kalau belum, kamu bisa baca buku yang bahasanya merujuk pada sastra. Ada banyak buku sastra kuno yang mengandung deskripsi mendetail tentang makanan dan minuman. Ambil beberapa waktu untuk membaca buku atau karya sastra dari masa lalu yang mencakup deskripsi hidangan. Ini akan memberikan pandangan yang berharga tentang bagaimana masyarakat dulu menikmati makanan dan bagaimana makanan menjadi bagian integral dari kehidupan mereka.


6. Kegiatan Pendidikan Sejarah yang Lezat

Mau belajar sejarah melalui kuliner makin seru? Nah, edukers coba deh ajak teman-teman atau keluarga dalam kegiatan seru yang melibatkan makanan. Kamu bisa mengadakan kegiatan bersama keluarga dengan perjamuan khusus bertemakan sejarah. Bersama keluarga, edukers bisa seru-seruan bermain trivia sejarah sambil menikmati makanan, atau mengadakan kompetisi memasak dengan resep-resep dari zaman dulu.


Dalam Pencarian Rasa, Terbentuk Pengetahuan

Jadi gimana belajar sejarahnya? Masih merasa belajar sejarah merupakan  hal membosankan dan dirasa nggak perlu lagi kah? 

Banyak cara belajar bisa dilakukan dengan menyenangkan. Begitu pula mempelajari sejarah. 'JAS MERAH', jangan sekali-kali melupakan sejarah. Yuk, biarkan belajar sejarah menjadi rutinitas seru. Nikmati perjalanan kuliner yang mengesankan ini untuk merasakan kenikmatan kuliner sambil belajar tentang masa lalu. Dengan mengeksplorasi rasa, kita juga akan menemukan hikmah-hikmah yang tersembunyi dalam hidangan-hidangan yang lezat. Masa lalu dan rasa akan bergabung dalam harmoni, memberikan pengalaman belajar yang tidak akan terlupakan.

Komentar

  1. Video nya sangat menarik, menambah pengetahuan sejarah tentang menu masakan yang disukai para raja pada jaman dahulu. Selain itu juga bisa belajar sejarah masuknya gula ke Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, ini videonya yang pasti menarik sih dari Kersanan nDalem keraton ya Bu hehe

      Hapus
  2. "Dalam Pencarian Rasa, Terbentuk Pengetahuan " Suka banget kalimatnya. Nonton videonya auto ngiler mb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tinggal berburu makanannya ya mbak hihi

      Hapus
  3. waahhh jadi ngiler mbk hehehe.... baru tau ada namanya nasi gandul :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah harus coba mbak. Kalau belum bisa ke Pati boleh coba buat sendiri. Tapi mungkin rasanya akan beda, karena nasi gandul punya ciri khas kecap lokal. Namanya kecap lele.

      Hapus
  4. wah....gagal fokus sama foto makanan yang ditampilkan. Membuat lapar...hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanan itu selain mengenyangkan, baru dilihat pun kalau enak terasa menyenangkan ya mba. hehe

      Hapus
  5. Kalau dulu belajar sejarah seperti menghafal tahun tahun kejadian, kalau belajar sejarahnya begini sih.. betah banget ... dan pasti akan lebih berkesan. Hmmm.. yummy.. jadi pengen cobain menu Kersanan Dalem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di Jogja aku kurang tau sih mb bisa mencicipi hidangan keraton ini di mana. Tp kalau di Solo bisa di Pracima Tuin (di daerah Mangkunegaran)

      Hapus
  6. Entah kenapa semakin dibaca semakin lapar, sudah membayangkan berbagai olahan masakan khas pati 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang masakan Pati juara rasanya mbak. Uniknya meskipun pakai tambahan kecap, rasanya tidak membosankan.

      Hapus
  7. Wah, kalau belajar sejarahnya kek gini seru banget lah pastinya. Baru tahu juga ttg museum Senobudoyo. Bisa dimasukkan ke wishlist ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk mbak mumpung deket lho hehe

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung. Tambahkan komentar untuk mendukung blog ini yaa.

Postingan populer dari blog ini

Baby Blues Syndrome: Jatuh Cinta yang Bisa Berujung Derita, Bagaimana Mencegahnya?

  "Jatuh Cinta Tak Selalu Datang bersama Bahagia" , kalimat yang mengungkapkan betapa indah dan bahagianya ketika kesempatan menjadi seorang ibu tiba. Saat sembilan bulan lamanya membawa calon manusia di tubuh yang mulanya lincah, lalu harus merasa berbagai perubahan diri yang tak mudah. Kiranya akan serasa ringan dan sangat bahagia begitu bayi terlahir ke dunia. Namun kenyataannya banyak hal yang dirasakan begitu menantang dan sangat baru saat menjadi ibu. Melihat paras lugu dari kehadiran bayi yang selama ini amat ditunggu, menyentuh jemari mungil dan tubuh yang begitu kecil, rasa terharu dan jatuh cinta pandangan pertama dengan cepat lalu hadir. Sayangnya memang benar cinta butuh pengorbanan, begitupun jatuh cinta yang satu ini. Tak selalu bahagia, tentu saja sebagai seorang ibu kemudian dipaksa melalui berbagai hal seperti rasa kesal, kecewa bahkan luka yang dibawa.  Mengawali hari pertama saat proses berjuang usai namun begitu melelahkan. Baik persalinan normal maupun op...

Doremi English: Kursus Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak Mudah dan Menyenangkan

Ayah bunda pasti akrab dengan pepatah ini, “buku adalah jendela dunia” . Iya, karena dengan membaca buku sama halnya dengan membuka wawasan dan pengetahuan baru, bahkan dari sisi dunia yang berbeda. Kalau buku dianggap sebagai jendela dunia, maka bahasa merupakan jendela mempelajari budaya. Sepakat dengan pernyataan itu nggak ayah bunda? Bahasa menjadi alat komunikasi bagi sesama manusia. Bukan hanya menguasai bahasa sendiri, belajar bahasa asing juga sama pentingya. Tidak hanya untuk mempelajari budaya suatu bangsa, dengan kemampuan bahasa asing banyak manfaat yang bisa didapatkan. Manfaat belajar bahasa asing diantaranya mengantarkan seseorang pada pengalaman baru, meningkatkan kepercayaan diri, kemungkinan masa depan cemerlang, dan kesempatan baik lainnya. Tak heran, mempelajari bahasa asing dianggap perlu. Terutama mengajarkan bahasa Inggris pada anak. Lalu, kenapa sih ayah bunda perlu mengajarkan bahasa Inggris pada anak? Manfaat Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak Bahasa Inggri...

Jangan Biarkan, Ini Resiko Mata Kering dan Solusinya!

Kondisi mata lelah. Sumber: pexels.com Pagi ini, saya terbangun cukup kesiangan lagi. Terutama memasuki tahun 2024 ini. Saya bisa bangun tidur paling awal pukul 6. Padahal dulu bisa bangun waktu subuh. Hal itu saya rasa karena mata begitu pedih. Bukan tanpa alasan, mata saya terasa kering karena setiap hari menatap layar laptop berjam-jam. Untuk mengerjakan tugas kuliah hingga menuntaskan pekerjaan, semua saya lakukan melalui laptop. Pernah beberapa waktu lalu saya menatap layar laptop dari jam setengah delapan hingga tengah malam. Alhasil saya beranjak tidur dalam keadaan mata kering, lalu bangun dalam kondisi mata berat sekali untuk dibuka. Rasanya sungguh tak nyaman, apalagi hal tersebut saya alami berulang. Sudahlah mata pedih saat menjelang tidur, pun bangun tidur yang dituju pertama buka gawai. Mikirnya sih biar mata bisa melek. Duh, tapi jadinya mata semakin kering. Saya jadi risau juga, kalau kondisi tidak menyenangkan ini terus terjadi. Gimana ya kondisi mata saya? Nah, sebena...