Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Menikmati Gurihnya Soto Kemiri Khas Pati

Kabupaten Pati merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang berada di posisi pantai utara. Letak geografisnya mengakibatkan banyak jejak historis di sana. Ditandai dengan beberapa bangunan lawas peninggalan kolonialis Belanda yang masih bertahan dan digunakan dengan baik maupun hanya diabaikan. Seperti pabrik gula, bangunan karesidenan dan bekas stasiun/rel kereta api. Tak hanya itu, Pati juga terkenal dengan kuliner khasnya yang cukup unik. Terutama dalam penggunaan bahan lokal untuk memperkaya cita rasa, seperti santan atau kemiri. Salah satu hidangan yang banyak diincar dan cukup terkenal ialah Soto Kemiri. Memang di Nusantara hidangan berkuah yang disajikan hangat dan dicampur nasi ini sangat banyak dan memiliki ciri khasi masing-masing, begitu pula tak terkecuali dengan Pati. Soto khas daerah ini dimasak dengan campuran santan dan kemiri. Santan nya sendiri cenderung encer dan sedikit kuning yang terlihat dari minyak-minyak yang mengapung pada kuahnya. Sehingga menimbulk...

Melestarikan Gurih dan Renyahnya Kerupuk Klenteng, Oleh-oleh Khas Bojonegoro yang Bertahan Hampir Seabad

  Sumber Foto : InfoPublik Dalam ruangan persegi panjang seluas sekitar 3 x 10 meter, para ibu-ibu berusia antara 30-40 tahun an bekerja dalam kesibukan masing-masing mengenakan celemek. Mereka mempersiapkan dan membuat kerupuk berwarna cerah seperti merah, kuning, hijau dan ada pula yang berwarna putih.  Ruangan itu terlihat agak gelap, tak banyak ada penerangan, hanya cahaya matahari yang masuk melalui jendela kecil dan sinar yang menyembul di sela-sela lubang bangunan. Ada dua pintu masuk utama di ruangan itu.  Saksi bisu yang menyibukkan para pekerja dan pembeli yang terus hilir mudik dan berdatangan memesan kerupuk berkilo-kilo, hingga berkantong-kantong plastik. Meskipun tempat produksinya berada di dalam rumah, tanpa ada spanduk, baliho atau mmt cukup besar, namun tempat ini selalu ramai dikunjungi pembeli. Nampaknya kepopuleran dan terkenalnya oleh-oleh khas Bojonegoro yang satu ini tak dapat dilewatkan. Terutama bagi mereka yang menuju perjalanan ke utara provins...

Njalari Kuwatir Bag. ke-7

 Seorang pemuda menghadap ke mayor dan menginformasikan mengenai pelaku pencurian. Mayor memerintahkan para prajuritnya untuk segera menangkap pelaku dan pengikutnya untuk dihukum mati. Makam KH. Muhammad Nursalim (Eyang Suro) ------------------------------------------------------------------------- Langit mendung penuh kelam menyelimuti musim ketiga di Kadipaten Ngawi. Eyang, Raden Putri Rahayu dan para pengikutnya ditangkap dan diarak menuju benteng Pendhem untuk dijatuhi hukuman mati. Aku melihat dari kejauhan bersama Sumi dan warga pribumi lainnya. Ternyata Eyang lah pemimpin kelompok Wirotani yang mencuri persediaan kompeni dan membagikannya pada warga pribumi, tak lain ksatria bersorban putih berkuda putih yang kulihat malam itu ialah beliau.  "Sayang kita tidak bisa melakukan apa-apa untuk menolong dan menyelamatkan Eyang Suro beserta pengikutnya" kata Sumi. "Memangnya apa yang kemudian akan terjadi pada mereka, Sum" tanyaku.  "Ada informasi yang beredar...

Njalari Kuwatir Bag. Ke-6

Sebelumnya, Sumi dan Ranti perjalanan pulang setelah pertunjukan. Di rumah warga pribumi, salah satunya rumah Sumi ditemukan karung goni berisi bahan makanan dan emas. Suka cita penduduk menyimpan harta yang mereka dapatkan untuk persiapan di masa paceklik. Di sisi lain dari benteng pendem, di mana markas kompeni tinggal emosi mayor memuncak, karena kemalingan besar-besaran kembali terjadi. Siapakah orang di balik kerusuhan yang terjadi hingga menggemparkan markas kompeni? Fort Van Den Bosch (https://phinemo.com/) -------------------------------------------------------------------------- " Klootzak! Pastikan bagaimanapun caranya tangkap tikus kecil itu. Jangan sampai terulang lagi peristiwa begini. Kamu sebarkan ke seluruh desa, kalau perlu pelosok daerah ini. Barangsiapa yang bisa memberikan informasi penting mengenai pelaku. Dia akan mendapatkan hadiah menarik dan jabatan tinggi di wilayah karesidenan Madiun" perintah Mayor kepada pesuruhnya dari kalangan pribumi.  "Iy...

Njalari Kuwatir Bag. Ke-5

 Sebelumnya pagelaran wayang kulit Anoman Duta berlangsung hampir tiga jam. Saat nayaga dan para sinden bergegas merapikan peralatan pentas, aku memperhatikan sekitar. Tanpa sengaja aku melihat para sinden keluar dari arena. Dari sisi belakang, aku baru tersadar bahwa sinden termuda itulah yang menepuk bahuku. Aku bertanya pada Sumi, dia mengatakan bahwa perempuan cantik itu putri bungsu dari Eyang. Namanya Raden Putri Rahayu.  ------------------------------------------------------------------------- Halaman rumah Eyang sebagai tempat pagelaran wayang kulit kini telah sepi. Warga yang menyaksikan pertunjukan kembali ke rumahnya masing-masing, begitu juga para prajurit kompeni yang berjaga telah kembali ke markasnya di benteng pendem. Karena sudah cukup sepi, maka aku dan Sumi juga lantas bergegas kembali pulang.  Langit dini hari terlihat cukup terang. Bulan merona menjadi satu-satunya sinar yang menerangi desa. Dalam perjalanan kami yang menempuh waktu sekitar 20 menit, ...

Njalari Kuwatir Bag. Ke-4

 Sebelumnya pagelaran wayang kulit akan dimulai. Para sinden memasuki arena dan duduk di posisinya masing-masing. Salah seorang sinden termuda yang memasuki arena terakhir menyita perhatian semua orang yang datang menyaksikan pagelaran. Hingga ketakjuban itu terputus karena lampu minyak dan obor dimatikan. Hanya blencong , satu-satunya lampu yang masih menyala. Menyinari wayang kulit hingga menimbulkan bayangan hitam dibalik kelir putih. Gunungan yang telah ditancapkan ditarik dari pelepah pisang. Pagelaran wayang dimulai. ----------------------------------------------------------------------- Dalang mengawali cerita dan pertunjukan dari asal muasal kelahiran Anoman. Kera putih putra Anjani dan Bayu. Ibunya sebenarnya merupakan bidadari yang bernama  Punjikastala. Namun kemudian terlahir sebagai wanara wanita karena adanya suatu kutukan. Kutukan tersebut bisa berakhir apabila dia bisa melahirkan seorang putra yang merupakan penitisan dari Dewa Siwa.  Cerita kemudian dilan...

Njalari Kuwatir Bag. Ke-3

Sebelumnya, warga desa Pelem dan desa-desa lainnya berduyun-duyun datang untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit. Pranata acara menuturkan macapat dhandhang gula, kemudian tuan rumah memasuki arena pagelaran. -------------------------------------------------------------------------- Seorang laki-laki berusia sekitar setengah abad memasuki arena. Tubuhnya tinggi tegap, berisi dan kekar. Gurat-gurat tipis keriput di wajahnya nampak mulai bermunculan. Kumisnya terlihat rapi dan klimis, hidungnya mancung dengan garis yang tegas. Rupanya cerah, sangat berwibawa dan menyenangkan, meski belum berbicara, wajahnya terasa begitu teduh dengan pandangan mata sayu khas Jawa, namun terlihat tangkas dan pemberani di saat yang sama. Dia mengenakan busana Jawi Jangkep, berupa beskap berwarna soga dengan blangkon serta keris yang tertancap di jarik bagian belakangnya. Tak salah lagi, laki-laki itulah yang dipanggil Eyang oleh warga. Beliau sang tuan rumah, sekaligus dalang dari pagelaran wayang kulit m...

Njalari Kuwatir Bag. Ke-2

Sebelumnya, Ranti terpaku dengan iringan warga yang berjalan bersama menuju pertunjukkan wayang kulit di rumah Eyang. Tanpa mengenakan alas kaki, ia diam menyaksikan keramaian, hingga kemudian sentuhan lembut tangan perempuan berkebaya kuning dengan aroma semerbak bunga menepuk bahunya. Belum sempat ia melihat parasnya, si perempuan itu pergi meninggalkan Ranti. Tak lama setelahnya, Sumi kawan Ranti memanggilnya dan mengajaknya menyasikan pertunjukkan wayang kulit bersamanya.  ---------------------------------------------------------------------- Meski berjalan tak makan waktu lama, aku dan Sumi telah sampai di tempat pertunjukan wayang. Obor-obor besar dari bambu tertancap kuat di tanah, angin masih sesekali bertiup sehingga api bergoyang-goyang, beberapa obor kecil lainnya juga ada yang dipasang di pohon. Lentera kaca berwarna coklat kekuningan juga digantungkan di gapura memasuki rumah eyang. Setelah gapura ada halaman terhampar cukup luas di rumah Eyang yang digunakan sebagai t...

Berburu Ikan Segar di Pantai Sadeng

 Satu hal pasti yang akhirnya diketahui ketika melepas status lajang ialah, menjadi manusia dewasa sepenuhnya tidak mudah. Buktinya sifat kekanakan & hobi macam anak-anak pun masih suka. Dari ingin tahu sampai mencoba hal baru. . . Bulan lalu saya nggak sengaja baca artikel mengenai Bengawan Solo purba. Sungai terbesar yang membentang di pulau Jawa itu dulunya berhilir di Gunung Kidul, setelah kini dimutasi ke Gresik. Saya penasaran dong, sekelas sungai aja bisa #moveon jauh bener. Nah berhubung ukurannya gede, kepo-lah saya cari tau kenangannya (eh jejaknya). Maka berlanjut & aktif hobi saya dalam mencari tahu dengan membuka Google Maps. Suatu hobi & terobosan menyenangkan dari teknologi untuk menjelajah banyak tempat tanpa perlu keluar biaya & tenaga, karena saya orangnya suka rebahan dan introvert #ehem . . Pencarian itu membuahkan hasil suatu pikiran iseng saat boncengan motor sama mas @yuwanagalihn , "Beb, pengen lihat situs Bengawan Solo purba. Kepo deh kayak...

Njalari Kuwatir

Hari petang menjelang malam. Angin  berhembus cukup kencang dari arah tenggara mengawali datangnya musim ketiga. Daun-daun kering pohon jati di hutan yang mengelilingi rumah-rumah penduduk mulai berjatuhan ke tanah, beberapa dahan rapuh dan ranting kurus menimbulkan suara patah. Suara berdecit dan memilukan telinga muncul di antara bambrongan apus di sepanjang tepian sungai Bengawan Solo. Gangsir dan jangkrik yang biasanya berlomba memamerkan derikan suara, kini menghentikan pentas malamnya seolah tidak pernah ada. Burung-burung liar seperti emprit, prenjak, kuku, gagak dan lainnya tenang dalam tidur nyenyaknya pada pohon mahoni, pohon buah dan di dahan pohon tertinggi lainnya.  Sayup-sayup dari kejauhan terdengar suara gamelan bertalu. Gendingan landrang slamet mulai dimainkan dengan irama serempak dan menarik perhatian. Berduyun-duyun warga berjalan kaki menuju sumber suara. Meski dinginnya malam mulai menerpa, tak menyurutkan semangat dan minat mereka menyaksikan pertunjuka...